BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 24 Mei 2011

Senam Untuk Perawatan Kulit Wajah


Anda dapat menghindari pemakaian kosmetik yang mengandung berbagai bahan kimia yang terkadang mempunyai efek samping untuk menghilangkan kerutan wajah, dengan cara mudah dan alami seperti beberapa gerakan sederhana pada senam wajah berikut.

Hanya dengan melakukan beberapa gerakan dan pijatan ringan, Anda akan mendapatkan wajah tetap kencang. Efeknya mungkin tak serta merta didapat, tapi dengan ketekunan dan kesabaran, Anda pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tips kecantikan sederhana berikut tak perlu waktu khusus untuk melakukannya, Anda bisa memanfaatkan waktu luang, ataupun saat melakukan ritual membersihkan wajah.

Senam untuk Mengencangkan kulit pipi
Usap pipi Anda dengan sedikit tekanan dari bawah ke atas menggunakan kedua tangan hingga sepuluh hitungan. Setelah itu, tepuk-tepuk bawah pipi Anda sepuluh kali.

Senam untuk Menghilangkan kerutan di bawah bibir
Gerakannya hampir sama dengan gerakan mengencangkan pipi, hanya saja dilakukan di bagian dagu. Tetap lakukan dalam sepuluh hitungan.

Menghalau kerutan di dahi
Tarik bagian bawah dahi ke atas dengan kedua tangan sampai hitungan ke sepuluh, setelah itu arahkan gerakan tangan ke samping dahi agar otot-otot dahi dapat tertarik.

Senam mata: Mencegah kerutan di sudut mata
Senam mata dilakukan sbb: Usap dengan sedikit tekanan dengan kedua tangan di mata kiri dan kanan, dari arah depan pelipis mata ke samping hingga sepuluh hitungan.

Mengencangkan bibir
Usap dengan tekanan di bagian kulit di atas bibir, dari arah dalam ke luar, juga sepuluh kali.

Agar otot bibir tetap kencang dan lentur, dapat dilakukan beberapa gerakan di bawah ini:

  1. Gerakan bibir seperti mencium.
  2. Gerakan menyedot sampai pipi mengerut.
  3. Gerakan seperti mencium tapi pipi dikembungkan, agar otot di leher tertarik dan kerutan di leher hilang.
  4. Tarik bibir atas ke atas atau senyum. Perbanyaklah tersenyum, karena menurut para ahli kecantikan, tersenyum dapat membuat 100 otot di wajah bergerak.

Kamis, 19 Mei 2011

Mitos-Mitos Perawatan Bayi



Ada banyak mitos tentang perawatan bayi yang berkembang dan terus dipertahankan di masyarakat. Sebagian salah, tapi ada pula yang secara ilmiah benar. Mana yang Anda ikuti? Berikut ini penjelasan spesialis anak Dr. H. Adi Tagor, Sp.A, DPH dari RS Internasional Bintaro seputar beberapa mitos perawatan bayi.
1. Dipakaikan gurita agar tidak kembung Mitos ini tak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Dinding perut bayi masih lemah, volume organ-organ tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada, karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnya sangat terbatas. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat.
“Kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang,” saran Adi. Bila gurita digunakan agar pusar bayi tidak bodong, sebaiknya pakaikan hanya di sekitar pusar dan ikatannya longgar. Jangan sampai dada dan perut tercekik, sehingga jantung tidak bisa berkembang dengan baik gara-gara gurita yang terlalu kencang.
2. Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. “Kalau sampai kena kornea mata, tak bisa disembuhkan lagi.” Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Sebaiknya gunting dengan gunting kuku khusus untuk bayi.
3. Pusar ditindih koin agar tidak bodong Secara ilmiah memang ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong). Kalau bodongnya besar, ya harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil, bisa saja ditindih pakai koin, asal pusar bayi diberi kasa steril yang diganti setiap hari dan diikat ke belakang.
4. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah dipakaikan sarung. “Pemakaian sarung justru akan mengurangi perkembangan indera perasa bayi.”
5. Dibedong agar kaki tidak pengkor Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu ln kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi, karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.
Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar. Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. “Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok,” terang Adi.
6. Sebelum berusia 40 hari, jangan memandikan bayi sore hari Kalau memang tujuannya menjaga agar bayi tidak masuk angin sih, tidak masalah. Namun, sebaiknya bayi tetap dimandikan, sedikitnya 2 kali sehari. “Sejak dilahirkan pun sudah boleh dimandikan kok, tak perlu menunggu sampai 40 hari. Yang penting adalah waktunya. Kalau malam hari tentu tidak pas,” lanjut Adi. Biasanya pada bulan-bulan pertama bayi dimandikan pukul 09.00. Mandi sore tergantung suhu ruang.
7. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang (crowded). Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Kalau kepadatan pada suatu ruangan tinggi, maka penyakit pun tinggi. Misalnya ke mal atau membawa bayi ke perhelatan. Ingat, kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya di bawah 40 hari. Jadi, di bawah setahun, sebaiknya jangan membawa bayi ke mal, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.
8. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalahpada usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua, bubur tim.
9. Hidung ditarik agar mancung Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung. Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau dari sananya tidak mancung, ya tak bakal mancung.

METODE KB SPERMISIDA

  1. Aerosol (busa).
  2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
  3. Krim.
  1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
  2. Memperlambat motilitas sperma.
  3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
  1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
  2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
  3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
  4. Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
  1. Efektif seketika (busa dan krim).
  2. Tidak mengganggu produksi ASI.
  3. Sebagai pendukung metode lain.
  4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
  5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
  6. Mudah digunakan.
  7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
  8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
  1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
  2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
  3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
  4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
  5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
  6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
  7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Tidak suka atau tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal (seperti perokok, wanita di atas 35 tahun) Mempunyai resiko tinggi apabila hamil (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan)
Lebih suka memasang sendiri alat kontrasepsinya Terinfeksi saluran uretra
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung Memerlukan metode kontrasepsi efektif
Tidak ingin hamil dan terlindung dari penyakit menular seksual, tetapi pasangannya tidak mau menggunakan kondom Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk pemakaian kontrasepsi dan siap pakai sewaktu akan melakukan hubungan seksual
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode lain Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat reproduksinya (vulva dan vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Tulisan Sejenis :
  1. Cara Pakai Spermisida
  2. Diafragma
  3. Coitus Interuptus
  4. Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 1
  5. Kondom
  6. Cara Pakai Diafragma
  7. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
  8. Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)
  9. Cara Minum Pil Progestin (Minipill or Progestin Only Contraceptive)
  10. Metode Simptothermal or Symptothermal Method

Senin, 02 Mei 2011

KONTRASEPSI IUD

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Atau Intra Uterine Devices (IUD)


  1. Pengertian
AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk, yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif.

  1. Mekanisme kerja AKDR sebagai alat kontraseptif
Bagaimana mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi kerjanya bersifat lokal.
Mekanisme kerja lokal AKDR sebagai berikut:
  1. AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda asing dengan timbunan leokosit, makrofag, dan limposit.
  2. AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang menghalangi kapasitas spermatozoa.
  3. Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu melaksanakan nidasi.
  4. Ion Cu yang dikeluarkan AKDR dengan Cupper menyebabkan gangguan gerak spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan konsepsi.
Mekanisme kerja yang pasti belum diketahui dan masih dalam penelitian.
  1. Keuntungan AKDR
AKDR dapat diterima masyarakat dunia dan menempati urutan ketiga dalam pemakaian.
Keuntungan AKDR non hormonal adalah:
  1. Sebagai kontrasepsi efektifitasnya tinggi.
Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan)
  1. AKDR dapat efektif segera setelah pemasngan.
  2. Metode jangka panjang
  3. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
  4. Tidak mempengaruhi hubungan sexual.
  5. Meningkatkan kenyamanan sexual karena tidak perlu takut untuk hamil.
  6. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (Cu T-380A).
  7. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
  8. Dapat dipasang segera setelah melahiran atau sesudah abortus.
10.  Dapat digunakan sampai menopause.
11.  Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
Keuntungan AKDR hormonal adalah:
  1. Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.
  2. Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Asherman’s Syndrome).
  1. Kerugian AKDR
Kerugian AKDR Non hormonal:
Efek samping yang umum terjadi:
  1. Perubahan siklus haid.
  2. Haid lebih lama dan banyak.
  3. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
  4. Disaat haid lebih sakit.
Komplikasi lain:
  1. Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.
  2. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).
  3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS.
  4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan.
  5. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri.
  6. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal.
Kerugian IUD hormonal:
  1. Jauh lebih mahal dari Cu IUD.
  2. Harus diganti setelah 18 bulan.
  3. Lebih sering menimbulkan perdarahan mid-siklus dan perdarahan bercak (spotting)
  4. Insidens kehamilan ektopik lebih tinggi.
Efek samping dan komplikasi IUD hormonal dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
  1. Pada saat insersin :
  1. Rasa sakit atau nyeri.
  2. Muntah, keringat dingin
  3. Perforasi uterus.
  1. Efek samping dan komplikasi IUD dikemudian hari:
  1. Rasa sakit dan perdarahan.
  2. Infeksi.
  3. Kehamilan intra uterine.
  4. Kehamilan ektopik.
  5. Ekspulsi
  6. Komplikasi lain
  1. Kapan waktu pemasangan AKDR
  1. Bersamaan dengan haid
  2. Segera setelah bersih haid / pada masa akhir haid.
  3. Pada masa nifas.
  4. Tiga bulan pasca persalinan
  5. Hari kedua-ketiga pasca persalinan.
Pemasangan AKDR pasca persalinan tidak perlu menunggu haid, karena ada kemungkinan bahwa seorang wanita dapat hamil tanpa didahului haid pasca persalinan.
  1. Kapan AKDR tidak dapat dipasang
AKDR tidak dapat dipasang pada keadaan:
  1. Terdapat infeksi genetalia.
-          Menimbulkan eksaserbasi (kambuh) infeksi.
-          Keadan patologis lokal : frungkle, stenosis vagina, infeksi vagina.
  1. Dugaan keganasan serviks.
  2. Perdarahan dengan sebab tidak jelas.
  3. Pada kehamilan : terjadi abortus, mudah perforasi, perdarahan, infeksi.
  1. Pemeriksaan ulang AKDR
Setelah pemasangan AKDR perlu dilakukan kontrol medis dengan jadwal :
-          Satu minggu / dua minggu setelah pemasangan.
-          1 bulan pasca pemasangan
-          3 bulan kemudian
-          Setiap 6 bulan berikutnya.
-          1 tahun sekali.
-          Bila terlambat haid 1 minggu
-          Perdarahan banyak dan tidak teratur.
  1. Pencabutan AKDR
AKDR dapat dicabut sebelum waktunya bila dijumpai:
-          Ingin hamil kembali.
-          Leukorea, sulit diobati dan klien menjadi kurus.
-          Terjadi infeksi.
-          Terjadi perdarahan.
-          Terjadi kehamilan.
IUD
Hormonal IUD (Mirena) adalah plastik berbentuk T- bingkai dengan urutan terpasang. Alat ini akan dimasukkan ke dalam rahim dan dapat tetap di tempat sampai lima tahun. IUD yang berisi progestin disebut levonorgestrel yang inhibits sperma. Bentuk dari IUD yang menghambat sperma dari perjalanan ke saluran telur ke kandungan rahim, inhibting pemupukan.
Efektifitas.
Efektifitas Mirena untuk menilai adalah 99,9 persen. Mirena harus diganti setiap lima tahun.
Efek samping dan resiko kesehatan
Berbeda dengan IUD tembaga, hormonal IUD menurun jumlah darah haid dan haid Cramping. Utama efek samping dari hormonal IUD digunakan adalah abnormal vaginal bleeding. Beberapa perempuan tidak terduga, light menstrual flow, sedangkan banyak mungkin tidak mengalir sama sekali. Kebanyakan perempuan lapor kegelisahan danCramping selama dan setelah insersi IUD. Jarang, pengguna mungkin akan mengalami infeksi panggul dalam tiga bulan pertama dari penempatan, karena dapat memperkenalkan proses masuknya kuman ke dalam rahim. Meskipun sebagian besar resiko infeksi dengan IUD terjadi pada saat insersi, banyak penyedia layanan perawatan terus timbangkan resiko infeksi pada pasien. saling setia pada pasangan adalah yang terbaik untuk pencegahan terhadap infeksi. Hormonal IUD tidak melindungi terhadap Penyakit Menular Seksual.
Bagaimana menggunakan hormonal IUD
Jika memutuskan pada hormonal IUD, dokter akan memasang alat dan memberikan informasi tentang penggunaannya. Tidak ada pemeliharaann yang diperlukan, namun harus memeriksakan IUD string sekali sebulan untuk memastikan alat masih ada. Setelah pencabutan, kesuburun kembali normal dan segera.?